Sebuah gerakan yang mensederhanakan kembali arti “Kelas”, Akademi Berbagi. 5 Tahun aku menjadi bagian dari gerakan komunitas ini dan 5 tahun itupun aku terus tergagap dengan fenomena yang terjadi dalam perkembangan gerakan ini. Tergagap dengan adanya sebuah fenomena atas ketidakmerataan yang nyata terjadi di republik ini. KELAS, ini adalah bagian kecil dari serpihan kompleksitas persoalan negeri ini yang tidak pernah lelah untuk membawa rakyat yang senantiasa membuncahkan nasionalisme saat lagu Indonesia Raya Berkumandang dan dinyanyikan bersama.
Semudah itu untuk kembali merajut satu, di Indonesia. Kembali kepada peresapanku sebagai pribadi, seorang relawan yang semoga masih memegang idealisme definisi seorang relawan atas pemahamanku pribadi, Berikan yang engkau bisa berikan. Akademi Berbagi membuka kesempatan bagi kota-kota di seluruh Indonesia untuk dapat menjadi bagian dari Akber Kota. Aku merasakan menjadi bagian dari akber kota itu sendiri, Akber Pekanbaru.
Sebuah perjalanan dengan Akber Pekanbaru adalah pengalaman hidup yang aku catat betul dalam kehidupanku, termasuk dengan istri dan anakku. Di Akber Pekanbaru, aku dan relawan disana menangkap semangat yang pernah disampaikan langsung oleh Founder Akademi Berbagi, Mbak Ainun Chomsun tentang intisari dari nilai sebuah kelas itu diadakan oleh Akademi Berbagi.
Sederhana kami mendengar bagaimana semangat beliau dulunya mengawali gerakan ini karena keinginanya belajar tentang Ilmu Branding langsung dengan ahlinya dan beberapa temanya untuk mengakselerasi learning curve jika harus belajar dari scratch. Sebuah kelas tentu memiliki perangkat yang harus terpenuhi secara kelengkapan, Guru – Murid – Tempat Belajar. Kamipun mencoba memulai langkah awal membuat kelas dengan menyiapkan 3 komponen dasar sebuah KELAS, Guru – Murid dan tempat belajar. Continue Reading
Read More »